Perbedaan mie basah dan mie kering – Mie seperti sudah menjadi makanan yang sangat bersahabat bagi orang indonesia. Jika dilihat dari jenisnya, ada beragam jenis mie yang banyak dijual dan bisa dikonsumsi. Jenis mie yang paling banyak bisa ditemui adalah jenis mie kering dan mie instan yang bisa tahan dalam hitungan tahun.
Namun sebenarnya apa saja perbedaan mie basah dan mie kering ini? Berikut 4 perbedaan yang bisa Anda ketahui sehingga Anda bisa memutuskan membeli jenis mie yang lebih cocok untuk kebutuhan Anda.
Proses Pembuatan
Proses pembuatan mie basah dan mie kering sebenarnya sama saja dalam terutama saat pembuatan mienya. Hal yang membuatnya berbeda adalah proses proses setelah mie jadi. Setelah adonan menjadi mie, jenis mie basah akan langsung dikemas dan dijual.
Sedangkan untuk mie kering, akan ada proses selanjutnya yakni pengeringan dengan cara digoreng lalu dikemas. Selain itu ada tambahn bahan pengawet agar mie bisa tahan lebih lama.
Tekstur
Perbedaan mie basah dan mie kering bisa dilihat dari tekstur mienya. Mie basah teksturnya agak basah karena jenis mie yang baru diproses dan langsung dijual. Saat dimasak, mie basah lebih kenyal dan lebih enak saat dimakan.
Sementara itu mie kering jenis mie yang digoreng sehingga mienya kering dan keras akibat proses penggorengan yang membuat mie tidak ada kandungan airnya sama sekali. Maka dari itu bentuknya keras dan kering. Meski mie kering juga kenyal, tetapi perlu memasaknya dengan benar. Kebanyakan mie kering akan mengembang dan tidak kenyal saat dimakan.
Cara Mengolah
Disebut mie masah memang kondisi basah dan mentah sehingga sebelum diolah menjadi berbagai masakan, perlu direbus lebih dahulu di air mendidih. Memang ada juga mie basah yang dijual dalam bentuk matang, artinya mie sudah direbus dan diberi tambahan minyak sehingga mie hanya tinggal dimasak tanpa perlu direbus lebih dahulu.
Mie kering pun memang harus direbus lebih daluhu tetapi prosesnya jauh lebih mudah dan cepat, bahkan mie kering tidak perlu dimasak di air mendidih, cukup direndam, mie kering sudah bisa langsung diolah. Kekurangannya jika terlalu lama merendam, mie akan mengembang. Berbeda dengan mie basah yang memang harus ditunggu proses merebusnya, sehingga kematangannya bisa disesuaikan dengan keinginan.
Waktu Simpan
Mie basah memang waktu simpannya sangat pendek karena ada kandungan air dan telurnya. Selain itu, mie basah yang diproduksi oleh Baso Yen tidak menggunakan bahan pengawet sehingga tidak bisa disimpan lama. Mie basah tahan 2-3 hari di suhu ruangan, disarankan 7 hari difreezer meskipun sebenarnya tetap aman jika disimpan selama 1 bulan. Namun, agar produk tetap dalam kondisi terbaik, sangat disarankan tidak disimpan lebih dari 7 hari.
Perbedaan mie basah dan mie kering memang sangat terlihat juga dari waktu simpan mie kering yang bisa memakan waktu tahunan. Selain karena pengawet yang dipakai, proses pemasakan yang digoreng untuk mengurangi kadar air juga sangat berpengaruh pada waktu simpan mie kering atau mie instan.
Dari empat poin diatas sudah tahu ya perbedaan mie basah dan mie kering. Jadi Anda lebih memilih jenis mie yang mana untuk dikonsumsi? Jika sudah tahu perbedaanya tentu Anda bisa memilih dengan lebih bijak.
Terlebih bagi Anda penggemar mie, wajib tahu perbedaan dari keduanya. Mie kering memang mudah didapatkan dan dibeli, sementara jika Anda kesulitan mencari penjual mie basah yang aman dan sehat, Anda bisa menghubungi kontak Baso Yen untuk pemesanan. Bisa untuk kebutuhan rumahan, usaha kecil hingga partai besar.
Baca juga:
Cara Menyimpan Mie Basah yang Benar
Supplier Mie Mentah Terbaik Untuk Pribadi Atau Usaha Anda
Kreasi Mie Sehat Untuk Anak yang Unik dari Baso Yen
Cara Memasak mie basah agar tidak lembek dan lengket