

Perbedaan dimsum siomay, gyoza, kuotie dan jiaozi – Beberapa tahun kebelakang, makin banyak menjamur tempat makan murah meriah yang menjual sajian dimsum. Awalnya sajian dimsum sering tersedia di resto-resto chinese, akan tetapi karena banyak yang menyukai dan mudah dibuat, mulai banyak penjual yang berjualan dimsum. Sehingga camilan ini menjadi sajian favorit yang mudah ditemui dan banyak penggemarnya.
Terlebih bagi anak-anak muda yang doyan ngemil dan jajan, sajian dimsum menjadi makanan favorit belakangan ini. Tak hanya tempat yang memang menjual dimsum, cafe-cafe anak muda juga mulai menjual dimsum meski bukan makanan utama.
Banyaknya ragam dimsum ternyata membuat beberapa orang bingung dengan banyaknya nama dimsum. Dimsum sendiri sebenarnya berarti “makanan kecil” yang merupakan sebutan bagi lebih dari 10 sajian makanan kecil dari berbagai jenis bahan makanan. Seperti Siomay Ayam, Siomay Udang, Hakau, Kuotie, Hisitkau, Bakpao, Angsio Ceker dan beberapa jenis dimsum lainnya.
Baca juga: Perbedaan Kulit Pangsit, Kulit Dimsum dan Kulit Gyoza
Ada beberapa salah pemahaman mengenai penamaan atau penyebutan jenis dimsum, seperti Siomay, Gyoza, Kuotie dan Jiaozi.Sebenarnya bentuk dimsum dari empat nama sama hanya memiliki perbedaan nama saja. Agar tidak salah berikut penjelasan perbedaan antara dimsum siomay, gyoza, kuotie dan jiaozi.
Siomay
Banyak orang menganggap bila siomay adalah dimsum, di Indonesia sendiri siomay sudah menyesuaikan dengan rasa nusantara. Selain itu, bahan dan sambal pelengkapnya pun sudah berbeda dari resep asli dari Tiongkok sana. Siomay yang dikenal saat ini biasanya mengarah pada makanan yang dikukus dengan tambahan saus kacang yang populer juga di daerah Jawa Barat disebut bakso tahu.
Biasanya ada beberapa pilihan sajian lain selain Siomay kukus. Ada tahu putih kukus, tahu goreng, kentang, kubis dan juga paria. Biasanya adonan siomay menggunakan ikan tenggiri, namun penjual banyak juga yang menggunakan sembarang ikan atau diganti dengan daging ayam agar tidak amis dan lebih gurih
Dimsum Shumai
Sedangkan siomay dimsum atau dimsum Shumai adalah sajian yang belakangan ini sedang digandrungi anak muda dan sudah menjadi jajanan yang terjangkau. Dimsum Shumai berisi full daging ayam atau ada juga yang menggunakan udang atau campuran keduanya.
Awalnya sajian ini sering disajikan di resto-resto chinese. Namun, beberapa tahun kebelakang sajian ini menjadi populer dan mudah ditemukan dimana saja. Dimsum Shumai ini berbeda dengan Siomay yang disantap dengan bumbu kacang, Dimsum Shumai biasanya disajikan dengan saus sambal dan chili oil juga mayonaise.
Baca juga: [VIDEO] Cara Membuat Dimsum Ayam Mentai
Kuotie / Jiaozi
Kuotie merupakan dimsum yang dipanggang, resep aslinya menggunakan daging babi sebagai isiannya. Ada juga yang menggunakan ayam atau daging sapi. Untuk kuotie atau Jiaozi ini bisa dikukus saja atau juga dimasak dengan cara dipanggang lalu kemudian dikukus dengan cara menambahkan air pada wajan tempat memasak Kuotie.
Sajian ini biasanya menjadi menu rumahan. Adonannya pun biasanya banyak dicampung dengan sayuran. Sehingga tidak hanya berisi protein atau daging saja. Kootie atau Jiaozi ini biasanya menggunakan daun kucai, sawi putih atau juga kubis yang sudah dipotong tipis-tipis.
Gyoza
Sementara untuk sajian Gyoza, sebenarnya adalah sebutan lain makanan kuotie khusus untuk wilayah Jepang. Bila orang Tiongkok menyebutnya kuotie, orang Jepang menyebut sajian dengan isian daging ini Gyoza. Cara masak dan isian biasanya sama tidak jauh berbeda.
Bentuk dan isi relatif sama untuk kawasan Jepang dan Tiongkok. Cara memasaknya pun sama dengan dipanggang kemudian dikukus dengan menambahkan air diatas tempat memasak Gyoza. Sehingga ada sensasi kriuk dibagian bawah tetapi tetap matang dibagian dalamnya yang berisi daging bisa daging sapi, daging babi atau daging ayam.
Baca juga: Ide Jual Makanan Dari Kulit Dimsum, Penjual Wajib Tahu
Anda sendiri lebih suka dimsum yang dikukus atau dipanggang dengan sensasi crispy pada bagian kulit dimsum?
Mau pilih yang mana saja tentu tidak masalah karena sama-sama enak, bukan? Hanya soal teknik memasak saja yang berbeda.
Biasanya jenis dimsum Tiongkok yang dikukus biasanya menjadi cemilan seperti arti nama dimsum sendiri “makanan kecil” yang di Indonesia lumrah disebut cemilan. Biasanya dimsum memang bukan hidangan utama. Tetapi lebih sebagai makanan pelengkap sebelum makan atau makanan yang biasa disantap sore hari sebelum waktu makan malam.
Sementara untuk Gyoza, dimsumnya orang Jepang ini biasa disantap juga sebagai camilan namun disajikan dengan sajian ramen. Gyoza bisa dimakan sebelum atau sesudah makan ramen. Mudah ditemukan di resto-resto yang menyajikan makanan berkuah nan gurih.
Di Indonesia sendiri dimsum khas Tiongkok sering dijajakan sore hari sebagai makanan kaki lima yang lebih merakyat dan disenang semua kalangan. Mulai anak muda hingga orang tua, bahkan juga anak kecil. Sementara jika Anda mendatangi resto-resto Jepang biasanya Anda bisa juga menemukan Gyoza yang bisa dipilih dalam buku menu. Tentunya sebagai camilan pula yang disantap dengan kecap asin dan Ocha atau teh hijau Jepang.
Ciri khas Dimsum Tiongkok yang masih dibawa hingga Indonesia adalah cocolan dimsum yakni Chili Oil. Saus dari minyak dan bubuk cabai yang gurih dan pedas ini akan menambah citarasa saat menyantap dimsum.
Dari 4 makanan tersebut semoga Anda sudah tahu perbedaanya dan tidak tertukar lagi ya dalam menyebutnya. Bagi Anda yang senang membuat sajian dimsum sendiri di rumah, Baso Yen juga memiliki berbagai pilihan kulit dimsum dan kulit pangsit yang bisa Anda kreasikan dengan macam-macam resep. Mau coba produknya? klik di sini