Usaha Kuliner “Penyintas” Yang Menyelamatkan Ekonomi
Pandemi Covid 19 yang melanda dunia sanggup meluluhlantakkan ekonomi bahkan di negara maju sekalipun. Namun, di balik babak belurnya ekonomi dunia, tidak sedikit usaha yang mampu bertahan di tengah krisis ini bahkan sanggup meraup keuntungan yang luar biasa. Salah satunya, tentu saja Usaha Kuliner. Di tengah carut marut perekonomian, khususnya di Indonesia, lahir ide-ide usaha kuliner yang kreatif, unik dan memiliki cita rasa yang disukai oleh hampir semua kategori usia.
5 Ide Usaha Kuliner Yang Menjanjikan
Tidak hanya rasa; namun tampilan yang menarik, kemasan yang unik dan harga terjangkau membuat ide usaha kuliner ini berkembang pesat dengan omzet bulanan yang tidak main-main. Nah, bukankah hal ini cukup menarik dan menjanjikan untuk dijadikan salah satu tambahan mata pencaharian atau bahkan menjadi mata pencaharian utama? Mari, simak 5 ide usaha kuliner berikut ini:
- Nasi uduk daun jeruk komplit
Indonesia kaya akan aneka makanan khasnya yang memiliki cita rasa kuat. Kekuatan rasa dari makanan Indonesia tentu berasal dari kekayaan rempah yang kita miliki. Salah satu makanan berempah yang viral adalah Nasi Daun Jeruk, dimana cara pembuatannya bisa menggunakan rice cooker. Dengan bumbu yang mudah didapat dan cukup sederhana, makanan ini bahkan bisa dimasak oleh pemula.
Jika nasi daun jeruk saja bisa viral dan enak rasanya, mengapa tidak kita sedikit modifikasi dengan tambahan santan dan sedikit rempah lain? Namun, kita juga perlu mengantisipasi tambahan rempahnya agar tidak berlebihan, mengingat sudah ada daun jeruk yang pastinya memiliki aroma khas. Adapun rempah lain yang bisa ditambahkan adalah sedikit cengkih dan kembang lawang. Tidak perlu dalam jumlah banyak tentunya, perbandingannya misal untuk 1 liter beras cukup 3 butir cengkih dan 1 butir kembang lawang utuh.
Sedangkan untuk tambahan lauk pauknya adalah, telur balado, mie/bihun goreng, orek tempe dan irisan timun juga sambal terasi matang. Jangan lupa juga untuk menambahkan kerupuk bawang. Yang terakhir, pertimbangkan juga kemasannya. Selain ramah lingkungan perhatikan sisi estetis yang tentunya bisa menambah nilai jual, besek bambu jadul beralas daun pisang mungkin bisa menjadi alternatifnya.
-
Lemper Bhineka Tunggal Ika
Sepertinya hampir sebagian besar penduduk Indonesia mengenal makanan lemper, beras ketan yang diolah sedemikian rupa, dibungkus daun pisang dengan isian daging ayam suwir, daging sapi cincang atau abon. Legit dan gurih beras ketan yang dimasak dengan santan dan dikukus berpadu dengan isian berbumbu yang kaya rasa tentu menjadi makanan favorit banyak orang. Lalu, kenapa tidak dengan memodifikasi isiannya dengan lebih mengangkat “kearifan lokal” kekayaan kuliner Indonesia? Misalnya, varian isi lemper ayam rica-rica, daging sapi cincang bumbu rendang, rebung bumbu opor atau lebih sederhana lagi lemper isi abon cakalang.
-
Cilok mandi
Cilok atau Aci Dicolok adalah makanan ringan khas dari Tanah Parahyangan. Berbahan dasar tepung kanji atau tapioka yang diaduk dengan air panas dan bumbu, dibentuk bulat dan diisi dengan berbagai varian seperti, lemak/gajih sapi, kornet, daging ayam, sosis bahkan keju mozarella ini sudah berhasil memiliki para penggemarnya sendiri. Jika kita sudah mengenal berbagai varian isi cilok, tentu tidak ada salahnya mencoba memberi topping/siraman saus istimewa pada cilok. Misalnya, 1 paket cilok isi 6 diberi siraman saus barbekyu, saus mentai, saus pedas, atau saus mozarella. Dengan varian isi maupun cilok tanpa isi, siraman sausnya membuat cilok ini lebih kaya rasa, tetapi pemberian rasa asin dan manis pada cilok maupun varian isinya perlu kita perhatikan. Jangan sampai nanti keseluruhan rasa “cilok mandi” ini akan tumpang tindih atau menghasilkan rasa yang tidak karuan.
-
Toast (Roti bakar kekinian)
Makanan yang cukup viral dan dinikmati bersama minuman kopi atau teh ini, berhasil menyita perhatian, terutama di kalangan kaum milenial. Tampilannya yang menarik dan cukup keren jika diunggah ke media sosial seperti Instagram, tentu semakin membuat “roti bakar” ini naik kelas. Karena rata-rata sajian ini memiliki cita rasa manis, mengapa kita tidak memodifikasinya dengan cita rasa asin pedas dengan berbagai pilihan level pedas? Kita bisa saja mengisi toast ini dengan daging asap, sei sapi, dada ayam panggang, patty daging sapi, daging ikan tuna atau dori yang dipanggang, plus siraman saus mayones atau saus mentai dengan berbagai pilihan level pedas.
-
Schotel tahu daging
Jika schotel biasa berbahan dasar makaroni atau pasta, ide usaha kuliner schotel berbahan dasar tahu bisa menjadi salah satu alternatif. Supaya rasa tahu yang “datar” bisa tersamarkan, kita tidak boleh lupa untuk tetap menambahkan susu cair/full cream, daging ayam cincang atau daging sapi cincang sebagai campuran bahannya. Salah satu kuncinya lagi adalah memberikan sentuhan tampilan dan kemasan yang menarik. Mengapa memilih tahu? Selain bisa menekan harga jual, kelengkapan gizi dari sajian ini juga akan semakin lengkap.
Bagaimana? Tertarik mencoba?