Sampai saat ini, masih banyak orang tua yang hanya menekankan atau berpedoman bahwa kecerdasan anak selalu identik dengan prestasi akademik. Anak meraih juara kelas, nilai rapot yang didominasi oleh angka 9 dan 8, seolah masih terus menjadi standarisasi kepintaran seorang anak. Dampaknya, banyak anak yang melakukan segala cara agar selalu meraih nilai sempurna, seperti menyontek, “membeli nilai”, bertingkah bak preman dengan membuat temannya mengerjakan tugas-tugasnya, ada juga yang merasa depresi, stress, tertekan yang jika dibiarkan terus menerus bisa memicu tindakan anarkis di luar dugaan orang tua, yang tentunya hal ini tidak diinginkan oleh orang tua manapun.
Memahami pentingnya manfaat kreativitas
Pengertian kreativitas sendiri adalah kemampuan seseorang menggunakan imajinasinya untuk menghasilkan satu metode, cara, dan gagasan baru yang mendatangkan manfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Kecerdasan dan kreativitas memang tidak sama, namun memiliki pengaruh satu sama lain.
Sebagai orang tua, kita seharusnya memiliki perhatian lebih terhadap tumbuh kembang kreativitas anak, karena hal ini merupakan sebuah bagian terpenting dari kehidupan anak kelak. Kreativitas yang terasah akan membuat anak memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan, semakin kreatif dan inovatif dalam menghasilkan karya, memiliki moralitas yang baik, anakpun lebih ceria dan memiliki suasana hati yang bagus karena dibiarkan berkreasi, serta masih banyak manfaat lainnya.
Tips pintar mengasah kreativitas
Menyadari betapa pentingnya memiliki kreativitas yang terasah sedari kecil, Moms dapat melakukannya di rumah dengan si kecil. Yuk, ikuti tips-tips berikut ini:
- Membuat kerajinan atau prakarya
Ajak si kecil membuat album foto yang berisi gambar dan tulisan. Ajak ia “bercerita” melalui foto-foto yang ada, kemudian tambahkan tulisan-tulisan seperti “Piknik ke Pantai” atau “Pose Lucu” dengan menggunakan huruf-huruf yang digunting dari majalah, brosur, koran, apapun yang ada di rumah yang berbeda font (jenis hurufnya) satu sama lain. Tulisan-tulisan tersebut juga bisa ditulis menggunakan spidol warna warni. Biarkan si kecil berkreasi, ya Mom! Jangan lupa beri arahan dan apresiasi atas hasil karyanya.
Moms juga bisa berkreasi dengan aneka kerajinan tangan lainnya, seperti membuat boneka dari botol bekas minuman, menghias kaleng celengan, dan sebagainya.
- Berakting
Biasanya jenis permainan ini banyak disukai anak-anak, terutama jika mereka bisa berpura-pura berakting seperti tokoh favoritnya. Alat bantu perannya juga bisa dengan mudah ditemukan di dalam rumah. Dengan berakting, si kecil akan terasah imajinasinya dan melatih cara ia berinteraksi, terutama jika dalam aktingnya atau bermain peran ini bisa melibatkan kedua orangtua dan teman mainnya.
Moms juga bisa memantaunya saja dari jarak tertentu tanpa melibatkan diri, biarkan si kecil berkreasi dengan daya imajinasinya sendiri dan menggunakan alat bantu yang bisa ia temukan. Katakan juga padanya untuk meletakkan kembali alat bantu yang sudah selesai ia gunakan nanti ke tempat semula ia mengambilnya.
Moms bisa melihat apa yang si kecil hasilkan misalkan dari kardus bekas, balok mainan, play dough, tangkai sapu, kain sarung, dan sebagainya. Moms juga bisa menanyakan langsung pada si kecil tentang apa yang ia kerjakan, dengan begitu mom bisa melatihnya merangkai kata dan kalimat, berinteraksi dan bercerita.
- Menggambar dan mewarnai
Tentunya ini aktivitas yang secara umum tidak terlepas dari keseharian si kecil ya Moms. Nah, faktanya aktivitas yang terlihat umum ini memang sangat membantu dalam mengasah kreativitas si kecil. Sediakan crayon, pinsil warna atau cat air untuk mendukung aktivitasnya ini, jangan lupa untuk menghargai dan mengapresiasi setiap karya yang ia buat. Setelah itu, Moms bisa memberitahunya atau mengarahkannya agar hasil karyanya semakin baik.
Moms juga dapat memperkenalkan aktivitas melukis pada si kecil, selain menggunakan kuas, bisa juga menggunakan sikat gigi bekas, kapas, cotton bud bahkan telapak tangan si kecil, dan media melukisnya tidak harus melulu buku gambar atau kanvas, cobalah media lain seperti kain.
- Bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan unik dan kreatif
Dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kreatif seputar kesehariannya atau hal-hal yang ia sukai, Moms sudah mengasah kemampuan sosialnya dan daya nalarnya. Melontarkan pertanyaan kreatif juga memberikan ruang untuk si kecil agar berpikir unik, mengolah kosa kata dan menemukan kosakata baru, menyusun kalimat bahkan merangsangnya berpikir cerdas.
Moms bisa melontarkan pertanyaan kreatif seperti:
“Nak, bagaimana seandainya pahlawan super itu benar-benar ada di dunia?”
“Nak, kamu memilih jadi boneka atau mobil balap?”
“Nak, kamu lebih suka menjadi semut atau badak?”
Nah, pertanyaan-pertanyaan yang mungkin terdengar konyol ini justru merangsang imajinasi si kecil dan keberaniannya mengungkapkan pendapat lho, Moms. Moms juga bisa mengulang-ulang pertanyaan ini dan melihat bagaimana imajinasinya akan tetap sama atau berubah sesuai dengan umur dan tumbuh kembangnya.
Selamat bereksplorasi dengan si kecil, Moms!