Tentunya di bulan puasa ini membangunkan anak sahur menjadi satu PR tersendiri ya, Mom. Ada kalanya mereka mudah untuk dibangunkan, namun di saat yang lain sangat sulit dan membuat Mom sedikit frustasi. Terlebih untuk anak-anak yang sedang belajar berpuasa, membangunkan sahur harus ada trik tersendiri, yang pasti jangan sampai anak-anak tidak sahur ya, Mom. Karena makan sahur penting untuk menjaga nutrisi tubuh seharian di kala puasa.
Bangun untuk sahur memang sebuah fase yang harus dilalui anak dalam perjalanan spiritual hidupnya, jika memiliki memori yang kurang baik saat dibangunkan sahur tentu dapat membekas di ingatannya. Dan jika ini terjadi di masa tumbuh kembangnya, mood anak bisa berantakan dan menjadi “ujian” untuk Mom seharian, bahkan ada yang ngambek lalu tidak mau puasa. Simak yuk. Mom trik untuk membangunkan anak sahur dengan nyaman berikut ini.
1. Bekali anak ilmu tentang berpuasa
Sebelum menjalani ibadah puasa, adalah sangat penting untuk membekali anak ilmu tentang puasa. Mengapa kita harus berpuasa? Adakah manfaatnya untuk tubuh? Apa perlunya makan sahur? Mengapa sahur harus di waktu sebelum subuh? Dan lain-lain. Saat Mom melakukan hal-hal tersebut, anak pun dapat memahami puasa dan sahur dengan lebih baik sehingga membuatnya semangat dan tertantang untuk mencoba tanpa paksaan.
2. Anak harus tidur lebih cepat
Ketika malam hari, kurangi aktifitas heboh yang membuat anak sulit tidur cepat. Sebaliknya kondisikan agar anak bisa tidur lebih awal karena harus sahur. Dengan demikian durasi tidur tidak terlalu tergganggu sehingga mereka bisa nyaman untuk bangun sahur, dan yang paling penting Mom harus lakukan ini secara rutin selama bulan puasa agar anak terbiasa dengan ritmenya.
3. Bangunkan anak dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang
Ketika tiba saatnya makan sahur, bangunkan anak dengan lemah lembut, goyangkan badannya dengan perlahan, angkat kepalanya pelan-pelan, ucapkan kalimat membangunkan sahur dengan halus, panggil namanya dengan penuh kasih sayang, dan sebagainya. Hindari membangunkan tidur anak dengan berteriak atau intonasi tinggi yang cenderung penuh paksaan, apalagi diikuti dengan menggoyangkan badannya dengan kasar. Setelah anak bangun, ajak ia makan sahur bersama, dampingi sampai ke tempat makan sahur agar anak tidak kembali ke tempat tidur.
4. Menyusun menu sahur kesukaan anak
Jika anak Mom sudah sedikit lebih besar, Mom bisa melibatkannya untuk ikut mempersiapkan santap sahur kesukaannya. Misal, anak suka sup baso dari Baso Yen, Mom bisa memintanya untuk mengambil baso dari lemari pendingin atau mengambilkan tambahan sosisnya yang selain enak, juga mencukupi kebutuhan nutrisinya, tambahkan juga sayuran yang disukai anak. Libatkan anak dalam tugas-tugas ringan, seperti mengocok telur, membuat teh manis, atau sekadar menyusun peralatan makan di atas meja.
Selain melibatkan anak untuk membantu menyiapkan makanan sahur kesukaannya, Mom juga bisa mengajaknya berkreasi untuk hidangan sahur, misalnya dengan mengisi kulit pangsit produk Baso Yen dengan sosis cocktailnya yang lezat, setelah itu bisa Mom goreng.
5. Memberikan penghargaan atau hadiah
Berilah apresiasi atas kerjasama anak yang sudah bangun sahur berupa pujian, hadiah kecil seperti mainan, buku bacaan atau jajanan kesukaannya. Apresiasi atau penghargaan ini tentu akan membuat anak lebih semangat lagi untuk bangun sahur, tentunya selain penghargaan dan hadiah, konsekuensi jika tidak bangun sahur pun diperlukan. Misalnya dengan memotong uang jajan, meniadakan jam nonton kartun dalam 1 hari tersebut, dan lain-lain, hal ini diperlukan untuk menerapkan disiplin pada anak.
6. Lakukan sahur di akhir waktu
Dalam Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan sahur di akhir waktu, karena jika dilakukan terlalu cepat akan tidak efektif. Sahur yang terlalu cepat membuat anak sulit bangun dan membuat mereka lebih cepat lapar di siang hari. Oleh karenanya, ketika Mom menyiapkan makanan sahur, biarkan anak tidur. Lalu jelang imsak, sekitar 40 menit sebelumnya, makan sahur bisa dimulai. Kecuali jika Mom ingin melibatkan anak saat persiapan makan sahur, terutama menyiapkan menu makanan yang ia sukai.
7. Ciptakan aktifitas sahur yang menyenangkan
Saat-saat anak belajar puasa pertama kali, merupakan hal yang penting untuk menanamkan berbagai memori indah yang berkesan. Jauh dari ingatan akan sahur yang menyiksa, penuh ancaman dan omelan juga pemaksaan. Mom bisa mencoba hadirkan aktifitas yang menyenangkan ketika sahur, tentunya tanpa mengganggu makan sahurnya itu sendiri. Aktifitas ini bisa dilakukan saat menunggu adzan Subuh berkumandang, misalnya menonton kartun islami, membaca komik tentang para nabi dan rasul, pahlawan dan ilmuwan besar Islam, menonton acara islami yang membantu meningkatkan pemahaman anak tentang Islam, sehingga dapat menambah ilmu dengan cara yang menarik.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bersama keluarga, ya Mom!