Peluang usaha makanan memang tidak ada matinya. Tidak hanya makanan siap saji, tetapi juga makanan beku (frozen food) pun juga sudah menjamur karena dinilai lebih sehat dibandingkan dengan makanan instan yang kering. Salah satu usaha yang menggiurkan adalah usaha menjadi supplier mie ayam baik mie ayam basah (mentah), sampai mie ayam frozen dalam kemasan. Apa saja yang perlu Anda siapkan untuk memulai bisnisnya? Simak tahap-tahap yang bisa Anda lakukan berikut ini.
Riset Pasar
Riset ini dilakukan pertama kali karena Anda harus memastikan konsumen atau target pembeli apakah menyukai mie ayam atau tidak? Jika iya, berapa persen dari yang kita survey menyukai mie ayam? Apakah sudah ada pedagang mie ayam di sekitar lokasi tersebut? Jika sudah melakukan riset dengan benar, Anda akan bisa lebih mantap untuk memulai usaha supplier mie ayam.
Perhatikan jika banyaknya konsumen yang akan menjadi pasar Anda apakah tempatnya jauh? Kalau jauh, Anda harus memikirkan juga transportasi dan memastikan mie ayam tidak akan rusak di tengah jalan. Semakin detail Anda meriset, maka gambaran bisnis Anda juga semakin jelas. Karena usaha akan diarahkan sebagai supplier, Anda juga bisa mendatangi beberapa penjual mie ayam untuk mengetahui mie apa yang mereka sukai.
Pilih Menjual Mie Ayam dalam Bentuk Matang atau Frozen
Setelah Anda melakukan riset, pastinya harus mulai berfikir, sebaiknya membuat mie basah atau dengan bentuk frozen saja? Buat mie ayam yang basah dan mie ayam yang dibekukan seperti makanan frozen pada umumnya.
Jika ingin menjadi supplier mie ayam mentah beku atau frozen, sebaiknya lakukan beberapa hal berikut, daripada hanya menyediakan mie-nya saja,Anda bisa mengemasnya sekaligus bumbu dan sayur pelengkap. Konsepnya seperti mie instan tetapi dalam bentuk frozen. Anda bisa menyiapkan setidaknya 6 item untuk kemasan mie aya frozen Anda.
Dalam satu kemasan bisa diisi dengan mie, bumbu mie ayam, sayuran, bumbu kuah, sambal, sampai dengan tambahkan sumpit. Pastikan pembeli hanya tinggal melakukan satu bagian memasak yang kecil seperti tinggal merebus mie, atau menghangatkan bumbu saja, agar tidak malas memasak produk Anda. Akan lebih baik jika terdapat panduan memasak pada kemasannya.
Menggunakan Bahan Berkualitas
Dalam mengusahakan apa saja, harus mengusahakan yang terbaik, begitu juga untuk bahan yang akan digunakan membuat mie dan bumbu-bumbunya. Selain cita rasa yang alami dan lezat, kesehatan konsumen juga terjaga dan Anda sebagai produsen mendapat kepercayaan dan mendapat pelanggan. Awal yang baik untuk sebuah usaha bukan?
Branding Mie Ayam dengan Kemasan Menarik
Jika usaha sudah stabil, mempunyai pelanggan tetap dan mulai surplus, coba Anda kembangkan untuk branding kemasan mie Anda. Sebagai supplier mie ayam mentah dengan varian mie basah Anda hanya perlu mengemas agar mie tersebut sampai pada pelanggan tidak rusak dengan cara dikemas di plastic kemasan dengan tetap mencantumkan masa kadaluarsa.
Sedangkan untuk mie ayam yang dijual dalam keadaan frozen, Anda bisa memberi kemasan yang menarik, mulai dari branding, memberi logo, memberi informasi kandungan gizi, sampai dengan informasi cara penyajian mie ayam tersebut. Pastikan juga kemasan untuk mie ayam frozen ini dalam keadaan kedap udara, meskipun dalam bentuk beku, akan lebih baik jika meminimalisir masuknya bakteri yang membuat makanan cepat basi.
Tentukan Cara Penyimpanan
Untuk menyimpan mie ayam mentah dalam keadaan basah Anda bisa memasukkannya dalam wadah kedap udara, kemudian letakkan di chiller hanya sampai 1-2 hari, jika masih, letakkan mie tersebut ke dalam freezer sampai 3-7 hari. Mie akan tetap bertahan dengan teksturnya meskipun diletakkan di freezer. Jika akan memasak mie dari penyimpanan di freezer pastikan untuk meletakkan di chiller dulu sebelum dimasak.
Itulah tips yang bisa Anda coba jika ingin membuka usaha supplier mie ayam baik itu mie ayam mentah (basah) maupun mie ayam dengan kemasan frozen. Selalu perhatikan bahan yang dipakai dan proses penyimpanan agar mie tidak rusak. Anda juga harus menyesuaikan ide usaha dengan budget modal yang Anda punya, mulai dari skala kecil terlebih dahulu, sampai bisa memproduksi dalam skala besar.